Kepengawasan Pendidikan
Kepengawasan/Supervisi
dari Berbagai Sudut Pandang
1. L Drake (1980)
Supervisi
adalah suatu istilah yang
sophisticated, sebab hal ini memiliki arti yang luas, yakni identik
dengan proses manajemen, administrasi, evaluasi dan akuntabilitas atau berbagai
aktivitas serta kreatifitas yang berhubungan dengan pengelolaan kelembagaan
pada lingkungan kelembagaan setingkat sekolah.
2. Rifai (1992)
supervisi
merupakan pengawasan profesional, sebab hal
ini di samping bersifat lebih
spesifik juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan akademik yang mendasarkan pada kemampuan
ilmiah, dan pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen biasa, tetapi lebih bersifat menuntut kemampuan
profesional yang demokratis dan humanistik oleh para pengawas pendidikan.
3. Oliva (1984)
Ada
empat macam peran seorang pengawas atau supervisor pendidikan, yaitu sebagai: coordinator,
consultant, group leader dan evaluator.
- mengkoordinasikan programs, goups, materials, and reports yang berkaitan dengan sekolah dan para guru
- konsultan dalam manajemen sekolah, pengembangan kurikulum, teknologi pembelajaran, dan pengembangan staf
- melayani kepala sekolah dan guru, baik secara kelompok maupun individual
- pemimpin kelompok, dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum, pembelajaran atau manajemen sekolah secara umum
4. Gregorio
(1966)
Ada lima
fungsi utama supervisi:
·
Fungsi
Inspeksi
berperan dalam mempelajari keadaan dan
kondisi sekolah, dan pada lembaga terkait, maka tugas seorang supevisor antara
lain berperan dalam melakukan penelitian mengenai keadaan sekolah secara
keseluruhan baik pada guru, siswa, kurikulum tujuan belajar maupun metode
mengajar, dan sasaran inspeksi adalah menemukan permasalahan dengan cara
melakukan observasi, interview, angket, pertemuan-pertemuan dan daftar isian
·
Fungsi
Penelitian
mencari jalan keluar dari permasalahan
yang berhubungan sedang dihadapi, dan penelitian ini dilakukan sesuai dengan
prosedur ilmiah, yakni merumuskan
masalah yang akan diteliti, mengumpulkan data, mengolah data, dan
melakukan analisa guna menarik suatu kesimpulan atas apa yang berkembang dalam
menyusun strategi keluar dari permasalahan diatas
·
Fungsi
Pelatihan
merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan keterampilan guru/kepala sekolah dalam suatu bidang. Dalam
pelatihan diperkenalkan kepada guru cara-cara baru yang lebih sesuai dalam
melaksanakan suatu proses pembelajaran, dan jenis pelatihan yang dapat dipergunakan
antara lan melalui demonstrasi mengajar, workshop, seminar, observasi, individual
dan group conference, serta kunjungan supervisi
·
Fungsi
Bimbingan
sebagai usaha untuk mendorong guru baik
secara perorangan maupun kelompok agar mereka mau melakukan berbagai perbaikan
dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan bimbingan dilakukan dengan cara membangkitkan
kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan merangsang untuk melakukan percobaan,
serta membantu menerapkan sebuah
prosedur mengajar yang baru
·
Fungsi
Penilaian
untuk mengukur tingkat kemajuan
yang diinginkan, seberapa besar telah
dicapai dan penilaian ini dilakukan dengan beragai cara seperti test, penetapan
standar, penilaian kemajuan belajar siswa, melihat perkembangan hasil penilaian
sekolah serta prosedur lain yang
berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan
Pengawas satuan pendidikan
berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengawasan akademik
dan manajerial pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan yang pada
hakekatnya adalah memberi bantuan profesional kesejawatan yang dilaksanakan
melalui dialog kajian masalah pendidikan dan atau pengembangan serta
implementasinya dalam upaya meningkatkan
kemampuan profesional dan komitmen
guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah guna mempertinggi prestasi belajar peserta didik
dan kinerja sekolah dalam rangka meningkatkan
mutu, relevansi, efisiensi, dan akuntabilitas pendidikan.
Sumber:
paparan Kepengawasan Pendidikan oleh Dr. H. Soedjono, M.Si
Comments
Post a Comment